Gay and Badminton

Ha..ha aku memang sengaja menyisipkan topik yang tidak biasa, karena selama ini dunia Gay kalau hendak dihubungkan dengan dunia Olahraga, biasanya jarang dihubungkan dengan dunia bulutangkis.

Paling olahraga nomor satu yang sering dilakukan kaum Gay adalah Fitness, Maklumlah di Fitness Centre, selain sambil mengolah raga kita juga bisa ber-olah mata, menyaksikan segala rupa keindahan rupa, anugrah Tuhan semesta alam hi..hi

Simak saja pusat2x kebugaran yang ada di Jakarta seperti Fitness First atau California Fitness, gaydar kita yang biasanya mesti di-setel ketingkat sensitivitas yang paling tinggi, bisa aja agak di-downgrade tingkat kesensi-annya dan tetap saja bisa banyak menemukan sesama ‘pendekar’ dengan mudahnya.

Selain Fitness sport, olahraga lainnya yang mungkin populer bagi kalangan gay adalah berenang dan tennis (paling ngga di Indonesia), renang kayaknya populer dengan alasan yang sama dengan Fitness. Bisa digunakan sebagai kesempatan untuk ‘cuci mata’. Lihat saja di kolam renang publik di Kuningan (sebelah Pasar Festival), terutama katanya kalau sore-sore sampai malam, mayoritas penggunanya adalah pria dengan tingkah laku yang kalau diperhatikan dengan seksama agak mencurigakan karena matanya rajin jelalatan ke mana-mana. Sampai-sampai di kamar gantinya ada peringatan untuk pengguna untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak senonoh (perasaan peringatan ini hampir tidak pernah aku liat di kamar ganti kolam renang lainnya).

Kalau tennis, entah kenapa olahraga ini banyak pula digilai kaum Gay, terutama kalangan2x muda profesional di Jakarta, herannya bukannya tennis profesional pria tapi justru tennis profesional wanita yang banyak diikuti oleh kalangan tersebut. Apabila ada yang iseng datang ke lapangan2x tennis elite seperti di seputaran pusat jakarta seperti Lap Tennis Indoor/Outdoor Senayan, Rawamangun dsb, kadang2x ada serombongan penggila tennis yang hampir keseluruhannya adalah kaum Gay ini. Konon mreka juga suka mengadakan pertandingan persahabatan dengan bertandang ke kota-kota besar di Pulau Jawa lainnya untuk bertanding dengan sesama klub tennis Gay di kota setempat.

Dulu semasa tennis putri kita jaya (era Yayuk Basuki, Angelique Widjaja, Wyne Prakusya), banyak fans-fans club tennis bermunculan yg kalau diperhatikan hampir mayoritas pesertanya adalah dr kaum Pria (dan Gay tentunya !!!).

Nah kalau bulutangkis, kok ngga pernah kedengaran ada kegiatan kaum Binan di seputaran olahraga ini yah, pdhal menurut saya tidak kalah menarik dan cukup banyak pula ‘gula-gula’ dari kalangan perbulutangkisan pria yang mestinya bisa menarik minat kaum Binan Indonesia.

Sebutlah pebulutangkis No. 1 Indonesia, Taufik Hidayat, yang mukanya imut2x, babyface bak Nicholas Saputra, atau dari negara lainnya, Lee Yong Dae (pebulutangkis Korea), Lin Dan (juara olympiade yg tampangnya macho pisan), Fu Haifeng (pebulutangkis ganda china yg badannya tinggi besar).

Dari negeri sendiri juga masih banyak stock yang lumayan imut, Simon Santoso (wajahnya imut2x oriental), Sony Dwi Kuncoro, Mochamad Achsan (imut2x khas Jawa) dan yang terbaru Tommy Sugiarto yang brondonxx abiees !!!. 

Herannya di luar negeri justru badminton adalah olahraga yang di gemari kaum Gay, bahkan termasuk cabang yang dipertandingkan di Gay Games VII di Chicago (semacam Special olympic gitu tapi bukan untuk orang cacat tentunya !!), bahkan ada sebuah blog yang menuduh bahwa badminton adalah olahraga yang tercipta dan cocok untuk kaum Gay !! (http://gottfriedmind.blogspot.com/2008/08/badminton-is-gay.html)

Kalau ternyata ada pembaca blog ini yang pengemar bulutangkis juga silakan hubungi saya mungkin kita bisa menggerakan dunia perbulutangkisan Gay Indonesia !!!